Sabtu, 19 Oktober 2013

UII with love

 












          Rasanya kelelahan seteleh perjalanan dari kaliurang km 5 ke km 14 telah terobati setelah melihat bangunan megah di depan mata ini.Kubahnya yang berwarna agak keemasan indah sekali diterpa sinar matahari.
Aku menghela nafas lega, akhrnya sampai juga.batinku.Aku kesini bukan tanpa tujuan sobat, aku bersama kedua rekanku berencana mengikuti tes seleksi mahasiswa baru disini, di Universitas Islam Indonesia.
Dulu, aku  menjadikan UII sebagai alternatif paling akhir alias cadangan. Kalau- kalau dalam seleksi SNMPTN aku  tidak lolos di UGM.Tapi ternyata taqdir berkata lain. UII benar-benar menjadi pelabuhan terakhrku dalam mencari universitas.Dan hingga sekarang aku sudah semester 3 disana.rencana Allah selalu tak terduga yaa. Namun, aku tidak begitu saja memantapkan hati untuk memilih UII dulu,ketika gagal di SNMPTN aku sempat mengikuti beberapa tes mandiri yang diselenggarakan universitas. Diantaranya UNY, UNS,UNPAD,dan universitas Ahmad Dahlan.Tetapi waktu itu hanya UNPAD yang menerimaku  sebagai mahasiswanya.Aku diterima di fakultas Ilmu Komunikasi.Senangya bukan main saat itu, Secara, dari dulu aku benar benar menginginkan jurusan tersebut.Alhamdulillah. Namun ditengah puncak kebahagiaanku,aku dikejutkan oleh biaya masuknya.Disitu tertulis 35jutaa rupiah.Gimana ngga shock ?
Pada saat itu Ayah hanya punya uang 15 juta.Hingga pada sampai akhir batas pembayaran aku belum bisa melunasi biaya tersebut.Akhirnya dengan terpaksa dan dengan hati yang sangat berat UNPAD dilepas begitu saja.Pada saat itu aku benar-benar sangat kecewa.Rasanya tidak ada gairah sama sekali untuk kuliah.Tetapi aku berusaha meyakinkan diriku bahwa hal semacam itu tidak boleh membuatku patah semangat dan putus asa.
Begitulah guys, kadang untuk sebuah pembelajaran kehidupan itu kita harus membayarnya dengan sesuatu yang sangat malah.Bisa jad dengan sebuah kekcewaan.Dan ternyata, waktulah yang akan membuka hati kita.Pelajaran berharga yang ku dapet adalah kampus favorit ataupun bukan favorit tidak boleh menghalangi kita untuk meraih yang terbaik.Karena kesuksesan ada di tangan kita sendiri, bukan di almamater atau apapun.Jadi, teteap semangat :)

Kamis, 10 Oktober 2013

Untuk Sahabatku,Izzat :)

Baru saja kemarin saya menceritakan tentang Sita, teman saya yang meninggal karena kecelakaan.Du hari setelahnya saya dikejutkan oleh kabar yang sangat tidak terduga, satu lagi teman, sahabat terbaik saya telah berpulang menghadap Illahi.Asma Izzatuzzahrah,masih lekat di ingatan saya saat setiap pagi dia mengirimkan sms pada saya, yang bunyinya selalu sama setiap hari "PING" . Saya juga selalu ingat ketika kami saling bercerita tentang orang yang kami sukai, kadang-kadang ia melontarkan guyonan yang membuat kami terkekeh sendiri.Izat, begitulah panggilan sayang saya untuk dia.Walau kadang dia marah saya panggil begitu " jangan manggil Izat dong chip,tar ada yang geer." itulah alasan dia.Tiga tahun sekamar, membuat saya sangat faham sifat dia.Pun ketika dia sakit dan tidak mau memberitahu siapapun,dia bercerita pada saya bahwa ia tak mau merepotkan orang lain.Dua bulan sebelum dia meninggal saya sempat berjanji akan ke Solo untuk main,Tapi ternyata janji saya tidak bisa terpenuhi.Kamu sudah pulang terlebih dahulu,zat.Sempat tidak percaya,bahkan tidak mau percaya dengan berita duka ini.Namun apa daya,kebenaran adalah milik Allah.Hingga saat menuju Banjarnegara untuk ta'ziah pun,saya masih bertanya-tanya.Benarkah ? Hingga saya belum bisa menangis.Perjalanan panjang menuju rumahnya, saya habiskan dengan sibuk menenangan hati saya sendiri.Hingga saat sampai di depan rumahnya,Seperti ada secuil kristal tajam yang menusuk hati saya,rasanya sakit sekali. Wajah-wajah berkabung itu sungguh terpampang jelas di depan mata saya.Ini bukan klise,ini sungguhan.Benarkah,Benarkah kamu telah pergi,zat ?
Mata mata sembab itu seolah menjawab ketidakpercayaanku.Hingga aku sampai di depan gundukan tanah merah dengan batu nisan bertuliskan namamu.Izzat,kamu benar-benar telah pergi. Itulah gumaman hati saya saat pertama kali berdiri di depan pusaranya.Seketika itu juga,rasanya dada ini semakin sesak.Perih sekali.
 - Ya Rabb, aku titipkan sahabatku padaMu.Karena aku sangat tahu bahwa rasa sayangMu jauh lebih besar daripada rasa sayangku padaNya..
Izaat.. inilah saatnya kau memulai kehidupanmu yang sebenarnya.Kehidupan yang kekal, dan kehidupan yang tak akan ada lagi ketidakpastian.Selamat :) ternyata kau lebih dulu bertemu dengan TuhanMu.Kami pasti akan menyusulmu,zat.Walau entah kapan.Tetapi semoga kita kembali dipertemukan dalam keimanan di dalam surgaNya.Terimakasih telah menjadi pendengar setia buat aku,terimakasih udah jadi teman terbaik aku.Satu lagi, semoga ceritamu tentang pinangan itu benar-benar terwujud.Semoga ngkau dipinang oleh mujahid-mujahid syurga,dan menjadi bidadari bermata jeli.Amin ya Rabb,,Amin,,Amin ya Rabbal Aalamin .


* ketika perih tak mau pergi*
 
blogger template by arcane palette